Tugas Bahasa Indonesia

Tugas 5

Tugas Membuat Jurnal


JURNAL


KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK INSTALASI LISTRIK (SUATU STUDI DI SMKN 2 BOGOR)

Budianto
(5115067243)

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah dari seberapa besar korelasi kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik (studi di SMKN 2 Bogor). Dalam penelitian ini digunakan metode survey dengan populasi siswa kelas X dan XI jurusan teknik instalasi listrik. Setelah di lakukan penelitian didapati bahwa sebesar 87% dan 49,8% hasil belajar praktik memasang instalasi listrik bangunan sederhana dipengaruhi oleh kemampuan menggambar instalasi listrik. Hal ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik.

PENDAHULUAN
            Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya sendiri. Jika kita memperhatikan output pendidikan di SMK yang belum optimal, maka perlu adanya pembenahan sistem pendidikan SMK agar mampu menciptakan SDM yang terampil.
 Upaya untuk mengembangkan keahlian adalah memulai dari dasar-dasar keahlian yang dapat dikembangkan salah satunya dengan menggambar teknik. Diharapkan siswa dapat membuat dan membaca gambar yang berkaitan dengan praktik instalasi listrik. Hal ini yang menjadi landasan peneliti membuat suatu penelitian pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
Dengan melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk memberikan bahan ajar menggambar instalasi listrik yang baik dan benar agar tepat sasaran dalam melaksanakan praktik instalasi listrik dapat dengan benar dan mudah melaksanakannya.
Berdasarkan uraian di atas makan akan diteliti “Adakah Korelasi Positif antara Kemampuan Menggambar Instalasi Listrik dengan Hasil Belajar Praktik Instalasi Listrik Siswa SMK?”.

                       
TEORI PENUNJANG

Hasil belajar merupakan peristiwa yang terjadi dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan, baik perubahan kognitif, afektif serta psikomotor. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran sertadigunakan untuk memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upayamencapai tujuan–tujuan pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran harus direncanakan oleh guru dengan baik dan benar sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasiltest. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai setelah proses belajar terjadi.
Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di SMKN 2 Bogor mengacu ke dalam silabus, diantaranya: (1) Memahami instalasi penerangan 1 fasa, (2) Menggambar rencana instalasi penerangan, dan (3) Memasang instalasi penerangan didalam permukaan. Pembahasan meliputi; Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000), ketentuan peralatan listrik, pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja, komponen-komponen (peralatan) instalasi listrik, merangkai/memasang instalasi listrik sederhana, dan prosedur pemasangan instalasi listrik.
Dalam proses belajar dan pembelajaran guru tak hanya menerapkan satu cara dalam mengajar karena cara mengajar harus disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas, dimana guru tak hanya memakai cara satu arah yang hanya menerangkan dengan strategi verbal ceramah atau hanya dalam mencakup menyampaikan materi, terlebih lagi guru harus bisa membangun sebuah interaksi hidup dalam belajar atau suasana komunikatif dua arah yang mana pada awalnya guru dapat menggali pengetahuan siswa dengan materi atau permasalah yang dibahas sehingga guru mengetahui pemahaman siswa tentang materi tersebut. Suasana hangat dan menarik pun harus selalu diciptakan agar siswa lebih leluasa dan tidak canggung dalam pembelajaran.
Guru dapat menggali pengetahuan siswa dengan beberapa cara diantaranya dengan pertanyaan dan bisa juga melalui observasi dimana siswa diminta untuk survey atau berkunjung ke tempat yang menyangkut materi tersebut untuk menemui jawabannya. Dengan cara tersebut siswa tidak hanya menunggu jawaban dari guru, mereka dapat mencari sendiri untuk menemukan jawaban sebuah permasalahan.

METODOLOGI

1. Metode Penelitian
            Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Karena data yang dikumpulkan merupakan data variabel-variabelnya yang mempunyai hubungan korelasional, maka penelitian ini termasuk dalam kategori studi korelasi.
2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
            Adapun yang menjadi karakteristik dari populasi pada penelitian ini adalah kejuruan Teknik Elektro, mata pelajaran Praktik Instalasi Listrik, dan pada siswa kelas X dan XI jurusan listrik di SMKN 2 Bogor. Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu secara acak (Simple Random Sampling) merupakan suatu metode pemilihan ukuran sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3. Variabel Penelitian
            Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain terdiri dari dua variabel. Variabel bebas adalah variabel yang muncul terlebih dahulu sebelum variabel terikatnya (variabel yang diduga menjadi sebab). Variabel terikat adalah variabel yang terjadi setelah variabel bebas (efek atau hasil yang diduga akan terjadi). Variabel bebas adalah kemampuan menggambar instalasi listrik dan variabel terikatnya adalah hasil belajar praktik instalasi listrik.


HASIL
            Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari 31 koresponden kelas X dan 30 koresponden kelas XI didapatkan nilai Fhitung  adalah 194,480 dan 27,786. Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel . Dengan nilai signifikan 5% diperoleh Ftabel = 4,18 dan Ftabel = 4,20 maka nilai Fhitung  lebih besar dibandingkan dengan Ftabel (194,480 > 4,18) dan Ftabel ( 27,786 > 4,20). Dari hasil yangdiperoleh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa kelas X dan XI jurusan teknik instalasi listrik. Sedangkan nilai koefisiensi determinasi diperoleh sebesar 87% dan 49,8%. Ini berarti bahwa sebesar 87% dan 49,8% hasil belajar praktik memasang instalasi listrik bangunan sederhana dipengaruhi oleh kemampuan menggambar instalasi listrik.

PEMBAHASAN
            Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa korelasi kemampuan menggambar instalasi listrik sangat erat terhadap hasil belajar praktik instalasi listrik penerangan. Pada perhitungan regresi pertama hasil Fhitung  sebesar 194,480. Sementara itu, dari tabel stasistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 29 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,18. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas X jurusan TITL.
            Pada perhitungan regresi kedua hasil Fhitung sebesar 27,786. Sementara itu, dari tabel statistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 28 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,20. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas XI jurusan TITL.
            Sedangkan besarnya hubungan kemampuan menggambar instalasi listrik terhadap hasil belajar praktik memasang instalasi listrik di kelas X dan XI TITL di SMKN 2 Bogor sebesar 87% dan 49,8%. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan menggambar instalasi listrik siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar praktik instalasi listrik yang akan diraih.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
            Pada perhitungan regresi pertama hasil Fhitung  sebesar 194,480. Sementara itu, dari tabel stasistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 29 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,18. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas X jurusan TITL.
            Pada perhitungan regresi kedua hasil Fhitung sebesar 27,786. Sementara itu, dari tabel statistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 28 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,20. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas XI jurusan TITL.
2. Saran
            Berdasarkan penelitian ini diharapkan agar siswa lebih aktif untuk mencari tambahan menggambar instalasi listrik agar siswa semakin cepat dalam memahami cara menggambar dan membaca gambar. Serta guru harus mampu menciptakan rancangan strategi pembelajaran yang mampu mewujudkan siswa terlibat aktif dalam proses pencapaian atau penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan.

DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.  ‘ED ke-6’. Bogor : Ghaila Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar.html
 Sato, Takeshi G, dkk. 1992. Menggambar Mesin Menurut Standard ISO. ‘Ed ke-5’. Jakarta : Pradnya Paramita
Heij, La, dkk. 1999. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. ‘Ed ke-8’. Jakarta : Pradnya Paramita
Infostudi061. 2008. Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar. Jakarta




           

No comments:

Post a Comment