Tugas Bahasa Indonesia

Friday, 30 May 2014

Welcome :)

Selamat datang di blog saya

Amelia Gusti Putri 

5115122578

Teknik Elektro Reguler 2012


E-mail : aaameliagp@gmail.com

Tugas 5

Tugas Membuat Jurnal


JURNAL


KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK INSTALASI LISTRIK (SUATU STUDI DI SMKN 2 BOGOR)

Budianto
(5115067243)

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah dari seberapa besar korelasi kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik (studi di SMKN 2 Bogor). Dalam penelitian ini digunakan metode survey dengan populasi siswa kelas X dan XI jurusan teknik instalasi listrik. Setelah di lakukan penelitian didapati bahwa sebesar 87% dan 49,8% hasil belajar praktik memasang instalasi listrik bangunan sederhana dipengaruhi oleh kemampuan menggambar instalasi listrik. Hal ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik.

PENDAHULUAN
            Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya sendiri. Jika kita memperhatikan output pendidikan di SMK yang belum optimal, maka perlu adanya pembenahan sistem pendidikan SMK agar mampu menciptakan SDM yang terampil.
 Upaya untuk mengembangkan keahlian adalah memulai dari dasar-dasar keahlian yang dapat dikembangkan salah satunya dengan menggambar teknik. Diharapkan siswa dapat membuat dan membaca gambar yang berkaitan dengan praktik instalasi listrik. Hal ini yang menjadi landasan peneliti membuat suatu penelitian pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
Dengan melalui penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk memberikan bahan ajar menggambar instalasi listrik yang baik dan benar agar tepat sasaran dalam melaksanakan praktik instalasi listrik dapat dengan benar dan mudah melaksanakannya.
Berdasarkan uraian di atas makan akan diteliti “Adakah Korelasi Positif antara Kemampuan Menggambar Instalasi Listrik dengan Hasil Belajar Praktik Instalasi Listrik Siswa SMK?”.

                       
TEORI PENUNJANG

Hasil belajar merupakan peristiwa yang terjadi dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan, baik perubahan kognitif, afektif serta psikomotor. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran sertadigunakan untuk memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upayamencapai tujuan–tujuan pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran harus direncanakan oleh guru dengan baik dan benar sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasiltest. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai setelah proses belajar terjadi.
Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di SMKN 2 Bogor mengacu ke dalam silabus, diantaranya: (1) Memahami instalasi penerangan 1 fasa, (2) Menggambar rencana instalasi penerangan, dan (3) Memasang instalasi penerangan didalam permukaan. Pembahasan meliputi; Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000), ketentuan peralatan listrik, pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja, komponen-komponen (peralatan) instalasi listrik, merangkai/memasang instalasi listrik sederhana, dan prosedur pemasangan instalasi listrik.
Dalam proses belajar dan pembelajaran guru tak hanya menerapkan satu cara dalam mengajar karena cara mengajar harus disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas, dimana guru tak hanya memakai cara satu arah yang hanya menerangkan dengan strategi verbal ceramah atau hanya dalam mencakup menyampaikan materi, terlebih lagi guru harus bisa membangun sebuah interaksi hidup dalam belajar atau suasana komunikatif dua arah yang mana pada awalnya guru dapat menggali pengetahuan siswa dengan materi atau permasalah yang dibahas sehingga guru mengetahui pemahaman siswa tentang materi tersebut. Suasana hangat dan menarik pun harus selalu diciptakan agar siswa lebih leluasa dan tidak canggung dalam pembelajaran.
Guru dapat menggali pengetahuan siswa dengan beberapa cara diantaranya dengan pertanyaan dan bisa juga melalui observasi dimana siswa diminta untuk survey atau berkunjung ke tempat yang menyangkut materi tersebut untuk menemui jawabannya. Dengan cara tersebut siswa tidak hanya menunggu jawaban dari guru, mereka dapat mencari sendiri untuk menemukan jawaban sebuah permasalahan.

METODOLOGI

1. Metode Penelitian
            Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Karena data yang dikumpulkan merupakan data variabel-variabelnya yang mempunyai hubungan korelasional, maka penelitian ini termasuk dalam kategori studi korelasi.
2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
            Adapun yang menjadi karakteristik dari populasi pada penelitian ini adalah kejuruan Teknik Elektro, mata pelajaran Praktik Instalasi Listrik, dan pada siswa kelas X dan XI jurusan listrik di SMKN 2 Bogor. Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu secara acak (Simple Random Sampling) merupakan suatu metode pemilihan ukuran sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3. Variabel Penelitian
            Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain terdiri dari dua variabel. Variabel bebas adalah variabel yang muncul terlebih dahulu sebelum variabel terikatnya (variabel yang diduga menjadi sebab). Variabel terikat adalah variabel yang terjadi setelah variabel bebas (efek atau hasil yang diduga akan terjadi). Variabel bebas adalah kemampuan menggambar instalasi listrik dan variabel terikatnya adalah hasil belajar praktik instalasi listrik.


HASIL
            Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari 31 koresponden kelas X dan 30 koresponden kelas XI didapatkan nilai Fhitung  adalah 194,480 dan 27,786. Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel . Dengan nilai signifikan 5% diperoleh Ftabel = 4,18 dan Ftabel = 4,20 maka nilai Fhitung  lebih besar dibandingkan dengan Ftabel (194,480 > 4,18) dan Ftabel ( 27,786 > 4,20). Dari hasil yangdiperoleh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana siswa kelas X dan XI jurusan teknik instalasi listrik. Sedangkan nilai koefisiensi determinasi diperoleh sebesar 87% dan 49,8%. Ini berarti bahwa sebesar 87% dan 49,8% hasil belajar praktik memasang instalasi listrik bangunan sederhana dipengaruhi oleh kemampuan menggambar instalasi listrik.

PEMBAHASAN
            Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa korelasi kemampuan menggambar instalasi listrik sangat erat terhadap hasil belajar praktik instalasi listrik penerangan. Pada perhitungan regresi pertama hasil Fhitung  sebesar 194,480. Sementara itu, dari tabel stasistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 29 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,18. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas X jurusan TITL.
            Pada perhitungan regresi kedua hasil Fhitung sebesar 27,786. Sementara itu, dari tabel statistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 28 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,20. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas XI jurusan TITL.
            Sedangkan besarnya hubungan kemampuan menggambar instalasi listrik terhadap hasil belajar praktik memasang instalasi listrik di kelas X dan XI TITL di SMKN 2 Bogor sebesar 87% dan 49,8%. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan menggambar instalasi listrik siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar praktik instalasi listrik yang akan diraih.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
            Pada perhitungan regresi pertama hasil Fhitung  sebesar 194,480. Sementara itu, dari tabel stasistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 29 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,18. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas X jurusan TITL.
            Pada perhitungan regresi kedua hasil Fhitung sebesar 27,786. Sementara itu, dari tabel statistik F dengan derajat bebas v1 = 1 dan v2 = 28 pada taraf signifikan 0,05, diperoleh nilai Ftabel = 4,20. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor kelas XI jurusan TITL.
2. Saran
            Berdasarkan penelitian ini diharapkan agar siswa lebih aktif untuk mencari tambahan menggambar instalasi listrik agar siswa semakin cepat dalam memahami cara menggambar dan membaca gambar. Serta guru harus mampu menciptakan rancangan strategi pembelajaran yang mampu mewujudkan siswa terlibat aktif dalam proses pencapaian atau penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan.

DAFTAR PUSTAKA
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.  ‘ED ke-6’. Bogor : Ghaila Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar.html
 Sato, Takeshi G, dkk. 1992. Menggambar Mesin Menurut Standard ISO. ‘Ed ke-5’. Jakarta : Pradnya Paramita
Heij, La, dkk. 1999. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. ‘Ed ke-8’. Jakarta : Pradnya Paramita
Infostudi061. 2008. Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar. Jakarta




           



Tugas 4


E-Learning

Nama        : Amelia Gusti Putri
No. Reg.   : 5115122578
Prodi        : Pendidikan Teknik Elektro 2012 Reguler
Jabatan     : Guru Pembuat Soal

Amelia Gusti Putri adalah seorang guru yang menjabat sebagai pembuat soal didalam kelompok E-Learning. Saya membuat E-Learning dalam sebuah aplikasi internet www.edmodo.com

Berikut adalah contoh soal yang sudah saya posting di edmodo dapat dibuka di link berkut https://www.edmodo.com/home#/quiz/start/quiz_run_id/4038075 namun untuk dapat mengerjakan soal tersebut terlebih dahulu anda diminta untuk membuat id edmodo yang akan dengan mudah anda dapatkan dalam www.edmodo.com

Berikut cara login serta tampilan soal yang sudah saya buat :
1.      Buka www. Edmodo.com

2.      Lalu sign up sebagai student

3.      Join Group dengan kode “9msj2x”

4.      Lalu klik soal

5.      Selamat mengerjakan~

Thursday, 29 May 2014

Tugas 3


Tugas Pilihan Kata
  1. pekejaan                    “kesalahan penulisan”             = pekerjaan
  2. design drafter             “istilah asing”                          = design drafter
  3. di samping ISO          "bukan nama tempat”              = disamping ISO
  4. atupun                        “kesalahan penulisan”            = ataupun
  5. pemyiapan                  “kesalahan penulisan”            = penyiapan
  6. di evaluasi                   “bukan nama tempat”            = dievaluasi
  7. tepi ini di potong         “bukan nama tempat”            = dipotong
  8. di isi                            “bukan nama tempat”            = diisi
  9. ring                             “istilah asing”                         = ring
  10. sampa                         “kesalahan penulisan”            = sampai


Terapan Istilah Asing

  1. Instalasi, Instalation             = pemasangan.
  2. Program, Programme          = urutan perintah yg diberikan pd komputer untuk membuat fungsi                                                   atau tugas tertentu.
  3. Kurva, Curve                      =  garis yang melengkung
  4. Fasa, Phase                         =  tahapan atau pembagian
  5. Manifestasi, Manifestation    = perwujudan

Friday, 28 February 2014

Tugas 2


Perbaikan Tanda Titik Dan Koma
  1. 1.1 Latar Belakang Masalah               =  1.1 Latar Belakang Masalah
  2. 4.1. Hasil Penelitian                            =  4.1 Hasil Penelitian
  3. bentuk..Adapun                                  =  bentuk. Adapun
  4. Gambar 2.8 Busur derajat.                 =  Gambar 2.8 Busur derajat
  5. Gambar 2.9 Meja gambar.                 =  Gambar 2.9 Meja gambar
  6. mistar ukur . Tetapi                            =  mistar ukur, tetapi
  7. keras, sedang dan lunak                     =  keras,sedang, dan lunak
  8. merah, kuning dan biru                       =  merah, kuning, dan biru
  9. pada gambar itu.  lihat daftar              =  pada gambar itu. Lihat daftar
  10. ahli bangunan, atau dinding                =  ahli bangunan atau dinding


Perbaikan EYD Catatan Kaki

Suryatmo F. Teknik listrik instalasi penerangan. (Hakarta : Rineka cipta, 1996), h. 65 = Suryatmo F. Teknik listrik instalasi penerangan, (Hakarta : Rineka cipta, 1996), h. 65



Tugas Penalaran

1.      Kalimat Asli : Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini hanya dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak dari penulis.
Keterangan : Hal ini dalam kalimat maksudnya adalah kalimat pendek dan ringkas.

2.      Kalimat Asli : Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang ‘tepat’ dengan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
Keterangan : Kalimat berikut merupakan termasuk penalaran deduktif karena berpola dari umum ke khusus.

3.      Kalimat Asli : Disamping ISO sebagai sebuah badan internasional (antar bangsa), di negara-negara tertentu ada yang yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SNI.
Keterangan : Kalimat berikut termasuk penalaran induktif karena berpola khusus ke umum.

4.      Kalimat Asli : Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak atupun orang-orang asing dengan bahasa lain.
Keterangan : Kalimat berikut dapat diganti dengan, ‘Orang yang bersangkutan bukan saja orang dalam pabrik sendiri, tetapi juga orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang asing dengan bahasa lain.’

5.      Kalimat Asli : Di deretan A, ukuran A0 luasnya adalah 1 m2; perbandingan panjang dan lebar adalah 2:1. Perbandingan ini juga tetap pada ukuran-ukuran yang lebih kecil dari deretan ini.
Keterangan :  Dalam kalimat diatas ‘perbandingan ini’ menjelaskan perbandingan panjang dan lebar.

6.      Kalimat Asli : Waktu memotong bersih kertas itu menurut ukuran-ukuran yang ditentukan, tepi-tepi yang berlubang oleh paku jamur dihilangkan.
Keterangan :  Kalimat diatas dapat diganti dengan ‘waktu memotong bersih kertas itu menurut ukuran yang ditentukan, tepi yang berlubang oleh paku jamur dapat dihilangkan.’

7.      Kalimat Asli : Penafsiran gambar diperlukan untuk penentuan secara objektif. Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan “ketentuan-ketentuan” yang cukup.
Keterangan : Kalimat berikut termasuk penalaran induktif karena berpola khusus ke umum.

8.      Kalimat Asli : Masalahnya pertama-pertama dianalisa dan disintesa dengan gambar
Keterangan : Kalimat diatas dapat diganti dengan ‘Masalahnya terlebih dahulu dianalisa dan disintesa dengan gambar.’

9.      Kalimat Asli : Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran inchi.
Keterangan : Kalimat berikut merupakan termasuk penalaran deduktif karena berpola dari umum ke khusus.

10.  Kalimat Asli : Sedangkan untuk membuat gambar lambang-lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bentuk.
Keterangan : Kalimat diatas dapat diganti dengan ‘sedangkan untuk membuat gambar berbagai lambang dan bentuk digunakan sablon atau mal bentuk.”

Thursday, 27 February 2014

Tugas 1

Nama     : Amelia Gusti Putri
No. Reg : 5115122578
Prodi      : Pendidikan Teknik Elektro Reguler 2012
E-mail    : aaameliagp@gmail.com


Kerangka Karangan Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian
dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya sendiri. Jika kita memperhatikan output pendidikan di SMK yang belum optimal, maka perlu adanya pembenahan sistem pendidikan SMK agar mampu menciptakan SDM yang terampil. Upaya untuk mengembangkan keahlian adalah memulai dari dasar-dasar keahlian yang dapat dikembangkan salah satunya dengan menggambar teknik. Diharapkan siswa dapat membuat dan membaca gambar yang berkaitan dengan praktik instalasi listrik. Hal ini yang menjadi landasan peneliti membuat suatu penelitian pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Dengan banyaknya aspek ilmu pengetahuan yang ada, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi dalam penelitian korelasi antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik di SMK.
1.2  Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penelitian ini hanya dibatasi pada penelitian : korelasi antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMK.
1.3  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dan pembatasan masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “Adakah korelasi positif antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMK?”
1.4  Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui keeratan hubungan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMK.
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Bagi guru membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis hasil   
    belajar praktik instalasi listrik. Dengan adanya perbaikan bahan ajar 
    dan penyampaian terhadap siswa dapat lebih mudah dalam
    memahami mata pelajaran tersebut.
2. Bagi peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang
    meningkat maka siswa dapat dengan mudah memasuki dunia
    pekerjaan.

BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Kerangka Teoritis
      2.1.1. Hakikat Kemampuan Menggambar Instalasi Listrik
                             2.1.1.1 Gambar Instalasi Listrik
                             2.1.1.2 Persyaratan Gambar Instalasi Listrik
                             2.1.1.3 Membuat Gambar Instalasi Listrik
     2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Praktik Instalasi Listrik
                             2.1.2.1 Belajar
                             2.1.2.2 Hasil Belajar
                             2.1.2.3 Praktik Instalasi Listrik
2.2. Kerangka Berpikir
2.3. Hipotesis Penelitian

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada   
semester genap tahun ajaran 2010/2011, pada bulan April 2011 sampai
dengan Juli 2011.
3.2. Metode Penelitian
       Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Karena data
       yang dikumpulkan merupakan data-data variabel yang mempunyai hubungan
       korelasional, maka penelitian ini termasuk dalam kategori studi korelasi.
3.3. Populasi, Sampel, dan Pengambilan Sampel
       3.3.1. Sampel
Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi, sedangkan populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu.
       3.3.2. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi memiliki parameter, yakni besaran terukur yang menunjukkan ciri dari populasi itu. Adapun yang menjadi karakteristik dari populasi ini adalah Kejuruan Teknik Elektro, Mata Pelajaran Praktik Instalasi Listrik, dan pada siswa kelas X dan kelas XI jurusan listrik di SMKN 2 Bogor.
       3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu secara acak adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Anggota sampel dalam penelitian ini adalah kelas X dan XII TITL SMKN 2 Bogor.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai suatu konsep yang memungkinkan bagi nilai-nilai, keadaan atau jenis berbeda dari waktu ke waktu. Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel. Variabel terikat adalah variabel yang terjadi setelah variabel bebas. Variabel bebas adalah kemampuan menggambar instalasi listrik dan variabel terikat adalah hasil belajar praktik instalasi listrik.
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1 Validitas
3.5.2 Korelasi Antar Faktor
3.5.3 Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan diteliti, data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan mengumpulkan data, yaitu dengan cara :
a)      Observasi
b)      Metode Dokumentasi
c)      Wawancara
3.7. Teknik Analisis Data
Metode peneliti yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kemampuan menggambar instalasi listrik dengan hasil belajar praktik instalasi listrik siswa SMKN 2 Bogor, oleh karena itu untuk menganalisa data tersebut peneliti menggunakan rumus Multivariate Correlation dengan program SMSS versi 17 for windows.
3.8. Hipotesis Sintesis
Berdasarkan hipotesis penelitian, maka dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut :
Ho : p = 0
H1 : p > 0
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara X dan Y.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara X dan Y.
       Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F = (Fhitung) dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1dan dk penyebut = n-2. Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila koefisien Fhitung lebih besar dari harga Ftabel  berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian (taraf kesalahan 5% atau 1%). Fhitung ­> Ftabel ­baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% kesimpulannya koefisien itu berarti (b≠0).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Uji Hipotesis
4.2. Pembahasan
4.3. Keterbatasan Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dalam proses menggambar teknik dibutuhkan jenis dan macam peralatan gambar, standarisasi gambar dan tafsiran atau terjemahan dari suatu gambar teknik agar gambar tersebut dapat dibaca, dipasang, dioperasikan atau dikomunikasikan oleh pihak-pihak tertentu. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa korelasi kemampuan menggambar instalasi listrik sangat erat terhadap hasil belajar praktik instalasi listrik penerangan dan tenaga.
5.2. Saran
       Dari hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti memberikan saran :
1.      Siswa agar lebih aktif untuk mencari materi tambahan menggambar instalasi listrik agar siswa akan semakin cepat dalam memahami cara menggambar dan membaca gambar.
2.      Guru harus menyiapkan rancangan strategi pembelajaran yang mampu mewujudkan siswa terlibat aktif dalam proses penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan.
3.      Orang tua agar dapat mengawasi siswa dan memberikan perhatian agar siswa terarah mengikuti mata pelajaran dengan baik

DAFTAR PUSTAKA
·         Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.  ‘ED ke-6’. Bogor : Ghaila Indonesia
·         Sato, Takeshi G, dkk. 1992. Menggambar Mesin Menurut Standard ISO. ‘Ed ke-5’. Jakarta : Pradnya Paramita
·         Heij, La, dkk. 1999. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. ‘Ed ke-8’. Jakarta : Pradnya Paramita
·         Infostudi061. 2008. Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar. Jakarta



Pendapat Skripsi
     Menurut pendapat saya skripsi yang saya bahas menggunakan bahasa yang cukup mudah dimengerti dan penjelasan yang diberikan cukup spesifik. Sehingga memudahkan pembaca mengerti mengenai pembahasan yang dikemukakan oleh penulis. Namun skripsi ini masih memerlukan perbaikan agar semakin baik dari hasil yang sebelumnya.


Pembanding Sumber
1.      Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.  ‘ED ke-6’. Bogor : Ghaila Indonesia
“Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Karena data yang dikumpulkan merupakan data variabel-variabel yang mempunyai hubungan korelasional, maka penelitian ini termasuk dalam kategori studi korelasi.”
Perbandingan:
“Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau”

2.      Sato, Takeshi G, dkk. 1992. Menggambar Mesin Menurut Standard ISO. ‘Ed ke-5’. Jakarta : Pradnya Paramita
“Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain.”
Perbandingan :
Dalam menapsirkan gambar diperlukan standar-standar sebagai tata bahasa teknik yang menyediakan ketentuan-ketentuan yang cukup dalam menapsirkan gambar.”

3.      Heij, La, dkk. 1999. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. ‘Ed ke-8’. Jakarta : Pradnya Paramita
“Gambar bagaimanapun juga adalah “bahasa teknik” oleh karena itu diharapkan bahwa gambar meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.”
Perbandingan :
“Gambar itu bernilai lebih dari seribu kata-kata”

4.         Infostudi061. 2008. Pengertian Belajar dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar. Jakarta
“Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan,”
       Perbandingan :
Siregar, Eveline, dkk.Teori Belajar dan Pembelajaran. MKDK. Universitas Negeri Jakarta:2010
“Belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.”

“Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar.”
Perbandingan :
“Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti,pikiran ,perasaan ataun hal-hal lain yuang dapat di tangkap melalui alat indra.”